My Sparkling Life

gak terasa udah 3 bulan aku koas di Ilmu Penyakit Dalam..
udah 3 bulan juga, senang, sedih, tawa, haru,.,.melebur jadi satu...



Jumat kemaren perpisahan Koas IPD periodeku selesai..
well..
sebenarnya acara yang disebut 'perpisahan' ini sangatlah sederhana..
hanya berisi sambutan dari perwakilan koas, ppds, dan supervisor
lalu dilanjutkan nyanyian2..
hahaha..
geje kan??
tapi entah kenapa ada 'sedikit' rasa sedih menyeruak di hatiku..

mungkin memang yang namanya 'perpisahan' itu selalu meninggalkan bekas...bekas kesedihan walau itu cuma seujung jari..
kesedihan itu selalu ada.. [sedikit berpuisi..]

mengingat acara perpisahan tadi, salah satu temanku sesama koas mewakili kami semua untuk memberikan sepatah kata
tentang kesan-kesan kami selama koas di IPD..
semua pasti punya kesan sendiri-sendiri..
sebenarnya gak bisa hanya diwakilkan oleh seorang saja..
tapi you know laah.. my public speaking is not really good.. :(

jadi aku lebih memilih menceritakan kesan-kesanku selama 3 bulan di IPD ini dalam blogku tercinta..^^

pertama, hal yang kurasakan adalah CEPAT!
Yaaa..
meski IPD merupakan Lab yang paling lama dan menjadi momok menakutkan di kalangan koas,
tetapi aku merasakan bahwa 3 bulan itu waktu yang sangat cepat..
rasanya baru kemarin aja, kita para koas IPD junior menghadap dr. Serina untuk diberikan pembekalan..
tapi sekarang..
tiba-tiba udah senior aja.. dan bahkan udah perpisahan..

aku tak tau, ini karena memang jadwal stase dan jaga yang terlalu padat atau memang aku menikmatinya.. :D

kedua, CAPEK!
Ya..tak bisa disangkal.. IPD itu gudangnya capek..
gak cuman capek fisik, tetapi juga capek hati, capek mental..
udah lelah, kurang tidur, masih dimarahi pula... itu sudah menjadi makanan tiap hari..
berangkat ke RS sebelum matahari terbit, dan pulang setelah matahari terbenam.. kayak zombie yang takut kena cahaya.. -__-"
belum lagi tekanan menghadapi supervisor yang killer ditambah tuntutan keluarga pasien yang mengharapkan pelayanan terbaik..
aku yakin, kalian baca ini aja udah ngerasain gimana capeknya..hahahaha.. XD

tapi, entah kenapa aku menikmati semua proses itu..
memang capek, tapi di Lab ini kita bisa dapat ilmu sebanyak-banyaknya..
kita diajarin gimana berfikir cepat dan sistematis untuk menentukan penyakit pasien sesuai anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang kita lakukan
inilah rasanya gimana nanti kalau jadi dokter sesungguhnya..
itulah bedanya dengan Lab lainnya..


ketiga, CINTA!
dulu aku pernah posting di twitter.. "IPD, dimana pertama kalinya aku jatuh cinta, tetapi pertama kalinya pula aku patah hati.."
hahahaha..
aku gak mau mbahas yang itu, yang jelas perasaanku jungkir balik kayak nano-nano..rame rasanya..
I'd already trying to forget him.. ^^ --> mencoba move on!

tapi lebih dari itu, IPD juga mengajarkanku bagaimana peduli dan cinta kepada pasien kita..
stase terakhirku di 24B memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang luar biasa..
bagaimana kita bisa memeriksa pasien bukan sekedar cek ttv (tanda-tanda vital --> tensi, nadi, pernafasan) tetapi juga bagaimana kita belajar empati terhadap permasalahan pasien..
bukan hanya masalah penyakitnya, tetapi berusaha memahami bagaimana perasaanya,
menyelami bagaimana kehidupan sosialnya..
dengan begitu, kita pasti menemukan pelajaran hidup dari tiap kisah yang dibawa pasien kita..

di saat kita jauh dari orang tua,
di saat kita tidak pernah ada waktu pulang ke kampung halaman karena jadwal jaga,
pasien-pasien kitalah yang menjadi orang paling dekat dengan kita..
merekalah yang akan menjadi oase dan semangat kita ketika dengan tulusnya mengucapkan 'terima kasih' saat kita selesai memeriksanya..
see..
hanya memeriksa, ucapan terima kasih itu punya efek sungguh luar biasa..
apalagi ada cerita nih..
suatu hari salah satu pasienku nggak aku periksa, karena aku ujian sehingga digantikan oleh temenku lainnya..
namun siangnya, setelah ujian aku menyempatkan diri menengok bapak ini sekedar untuk tanya kabarnya..
tapi dengan tulusnya, bapak ini bertanya, "gimana tadi ujiannya? sukses kan?"

air mata rasanya sudah di kelopak mata, tapi urung jatuh karena malu dilihat pasien..hahaha
you know..
meski badannya sakit dan ringkih karena sakit, tapi bapak ini masih perhatian dengan ujianku..
bahkan beliau tak tau ujianku seperti apa..
tetapi beliau menunjukkan perhatiannya..
inilah yang aku sebut dengan suntikan semangat ditengah tekanan yang tiada henti.. :')


finally..
jujur! I love IPD..
mungkin aku bukanlah orang yang nilainya tertinggi ketika ujian akhir Lab IPD.. bahkan nilaiku termasuk pas-pasan
mungkin aku bukanlah koas yang sangat menonjol dikalangan supervisor dan ppds karena otakku juga pas-pasan..hahaha
tetapi..
aku suka dengan Lab ini..
aku merasa belum maksimal selama 3 bulan ini.. belum sungguh-sungguh..

kalau sebagian besar orang memilih suatu bidang karena merasa suka dan ahli di bidang tersebut..
aku sebaliknya..
aku memilih IPD karena merasa ilmuku tentang penyakit dalam masiiiiiih sangaaaat kuraaaaaaang..
aku rasa aku JATUH CINTA dengan IPD karena aku PENASARAN dengan ilmunya..^^

special thanks to :
1. Allah SWT dan keluargaku, yang gak pernah protes gara-gara aku gak bisa pulang 3 bulan lebih..
2. My stase-mates.. Septi dan Nadin, serta my Juniors, para pasukan Badut - Linnet, Hartadi, dan Hanisa-
    you're the best stase-partners ever.. thanks guys :D
3. My ex-seniors.. Mirza, Agvita, Indra.. makasih bimbingannya selama 1 bulan waktu kita belum tau apa2
    tentang penyakit dalam ^^
4. My cheersful soul-groups... 21 anak manusia yang kurang kerjaan..hehehe.. thanks guys.. finally,
    we can do it!!
5. My tutor - dr. Adit - yang dengan sabarnya menentir aku yang otaknya pas-pasan ini.. maaf dok, kalo
    saya butuh waktu lebih lama untuk paham.. hahahaha..loadingnya lama :D
6. And of course.. my beloved patients.. terima kasih tak terhingga kepada Guru Besar saya ini.. tanpa anda
    semua, saya bukanlah siapa-siapa.. semoga cepet sembuh Pak/Buk/Mbah/Mas/Mbak.. jangan lama-lama
    nginep di rumah sakitnya. Semoga sehat selalu, dan dalam lindungan Allah SWT. amiiiiin..